12.31.2011

CATATAN AKHIR TAHUN

Assalamu Alaikum, wr. wb

Saudaraku' Mari luangkan waktu 2 menit tuk membaca renungan akhir tahun dari ustadz Aagym.
Moga bermanfaat and hidup tambah baraqah, aminnnn

Renungan di Awal Tahun

Penyumbat Saluran Rezeki
Allah SWT menciptakan semua makhluk telah sempurna dengan pembagian rezekinya. Tidak ada satu pun yang akan ditelantarkan-Nya, termasuk kita. Karena itu, rezeki kita yang sudah Allah jamin pemenuhannya. Yang dibutuhkan adalah mau atau tidak mencarinya. Yang lebih tinggi lagi benar atau tidak cara mendapatkannya. Rezeki di sini tentu bukan sekadar uang, ilmu, kesehatan, ketentraman jiwa, pasangan hidup, keterunan, nama baik, persaudaraan, ketaatan termasuk pula rezeki, bahkan lebih tinggi nilainya di banding uang.
Walau demikian, ada orang banya orang yang dipusingkan dengan masalah pembagian rezeki ini. “Kok, rezeki saya seret banget, padahal sudah mati-matian mencarinya?” “Mengapa ya saya gagal terus dalam bisnis?” “Mengapa hati saya tidak pernah tenang?” Ada banyak penyebab, mungkin cara mencarinya yang kurang profesional, kurang serius mengusahakannya, atau ada kondisi yang menyebabkan Allah Azza Wajallaj “menahan” rezeki yang bersangkutan. Poin terakhiri inilah yang akan kita bahas. Mengapa aliran rezeki kita tersumbat? Apa saja penyebabnya?
Saudaraku, Allah adalah Zat pembagi rezeki. Tidak ada setetes pun air yang masuk ke mulut kita kecuali atas izin-Nya. Karena itu, jika Alla SWT sampai menahan rezeki kita, pasti ada prosedur yang salah yang kita lakukan. Setidaknya ada lima hal yang menghalangi aliran rezeki.

Pertama, Lepasnya Ketawakkalan dari Hati dengan kata lain, kita berharap dan menggantungkan diri kepada selain Allah. Kita berusaha, namun usaha yang kita lakukan tidak dikaitkan dengan-Nya, padahal Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. Ketika seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah, maka keburukannlah yang akan ia terima. Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Demikian janji Allah dalam QS. Ath Thalaq (63 ayat 3)
Kedua, Dosa dan Maksiat yang Kita Lakukan. Dosa adalah penghalan datangnnya rezeki. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya “(HR.Ahmad). Saudaraku, bila dosa menyumbat aliran rezeki, maka tobat akan membukanya. Andai kita simak, doa minta hujan isinya adalah permintaan tobat, doa nabi Yunus saat berada dalam perut ikan adalah permintaan tobat, demikian pulu doa memohon anak dan lailatur qadar adalah tobat. Karena itu, bila rezeki terasa seret, perbanyaklah tobat, dengan hati, ucapan dan perbuatan kita.

Ketiga, Maksiat saat Mencari Nafkah. Apakah pekerjaaan kita dihalalkan agama? Jika memang halal, apakah benar dalam mencari dan menjalaninya? Tanyakan selalu hal ini. Kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi (waktu, uang), memanipulasi timbangan, praktik mark up, dsb akan membuat rezeki kita tidak berkah. Mungkin uang kita dapat, namun berkah dari uang tersebut telah hilang. Apa ciri rezeki yang tidak berkah? Mudah menguap untuk hal sia-sia, tidak membawa ketenangan, sulit dipakai untuk taat kepada Allah serta membawa penyakit. Bila kita terlanjur melakukannya, segera beratobat dan kembalikan harta tersebut kepada yang berhak menerimanya.
Keempat, Pekerjaan yang Melalaikan Kita dari Mengingat Allah. Bertanyalah, apakah aktifitas kita membuat hubungan kita dengan Allah makin menjauh? Terlalu sibuk bekerja sehingga lupa shalat (atau minimal jadi telat), lupa membaca Al-Quran, lupa mendidik keluarga, adalah sinyal-sinyal pekerjaan kita tidak berkah. Jika sudah demikian, jangan heran bila rezeki kita akan tersumbat. Idealnya, semua pekerjaan harus membuat kita semakin dekat dengan Allah. Sibuk boleh, namun jangan sampai hak-hak Allah kita abaikan. Saudaraku, bencana sesungguhnya bukan bencana alam yang menimpa orang lain. Bencana sesungguhnya adalah saat kita semakin jauh dari Allah.

Kelima, Enggan Bersedekah. Siapapun yang pelit, niscaya hidupnya akan sempit, rezekinya mampet. Sebaliknya, sedekah adalah penolak bala, penyubur kebaikan serta pelibat ganda rezeki. Sedekah bagaikan sebuti r benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat (QS. Al-Baqarah (2:261). Tidakkah kita tertarik dengan janji Allah ini? Maka pastikan, tiada hari tanpa sadakah, tiada hari tanpa kebaikan. Insya Allah, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu rezeki-Nya untuk kita. Amin.
(KH. Abdullah Gymnastiar)

www.lamansure.blogspot.com

mau download versi PDF silahkan klik DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar